HIDUP PENUH WARNA "JANGAN SIA-SIAKAN USIA DENGAN HAL YANG BODOH. TERUSLAH KEMBANGKAN KEMAMPUAN DIRI

Senin, 15 September 2008

DUNIAKU BARU


Dunia Menjadi Bermartabat dengan Pendidikan


Alhamdulillah sekarang aku sudah menyelesaikan pendidikan SI jurusan Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia Unesa, dan akan menempuh wisuda yang Insya Allah tanggal 18 Oktober 2008 ini. Namun betapa senang hati ketika sudah mendapat pekerjaan alias sudah diterima mengajar Bahasa Indonesia di beberapa sekolah. SMP Negeri 5 Kota Mojokerto, MTs. Al Multazam, dan SMPI As Salam. Tanggung jawab menjadi bertambah karena sekarang tidak lagi dipanggil mbak tetapi Ibu guru. Sungguh rejeki memang tidak akan ke mana. Seperti peribahasa Berakit-rakit ke Hulu Berenang-renang ke tepian, buktinya sudah saya rasakan. Pendidikan memang sudah menarik hati masyarakat. Banyak orang tua yang rela mengeluarkan rupiahnya demi kemajuan pendidikan sang anak. Meskipun jika dibandingkan dengan dunia luar negara kita masih tertinggal, namun semangat untuk terus maju yang patut kita acungi jempol. HIDUP PENDIDIKAN INDONESIA. Seperti sekarang di SMPN 5 Kota Mojokerto. Ada beberapa program guna memajukan kualitas pendidiknya. Ada program akselerasi bagi siswa berprestasi, program SSN untuk pengembangan diri dan umum, dan Program Bimbingan Belajar yang disingkat menjadi BimJar. Semua bertujuan untuk memajukan pendidikan. Indonesia juga berhak meningkatkan martabat bangsa melalui pendidikan. Hal ini pernah terjadi dalam sejarah dunia, di mana Jepang yang pernah hangus bangkit kembali karena pendidikan adalah kunci utamanya. Namun bidang-bidang yang lain juga tidak boleh dipandang sebelah mata. Semua ada ketergantungan dan keterkaitan. SEMANGAT.

Minggu, 08 Juni 2008

SEMANGAT 45 GURU BAHASA INDONESIA


SEMANGAT KEBANGKITAN INDONESIA UNTUK GURU BAHASA INDONESIA

Memperingati hari Kebangkitan Indonesia yang baru-baru ini dilakukan bangsa Indonesia dengan segala macam kegiatan semakin membuat kita sebagai salah satu anggota masyarakat ikut merasakan bahwa Indonesia memperoleh kemerdekaan dengan segala hal yang harus dikorbankan. Baik tenaga, harta, dan yang paling penting adalah nyawa. Berapa banyak nyawa yang hilang untuk bangsa ini. Hal itu menjadi salah satu cambuk keras buat kita-kita sebagai penerus bangsa yang akan menentukan nasib bangsa ini di masa selanjutnya. Untuk itu sebagai guru maupun calon guru Bahasa Indonesia, hendaknya peristiwa itu kita jadikan sebagai salah satu motivasi yang selalu membuat kita ingat bahwa mendidik dan mengajar para tunas bangsa adalah tugas kita. Jangan menjadikan profesi guru sebagai profesi yang dipandang sebelah mata dan tanpa tanggung jawab apa-apa. Jangan hanya datang ke sekolah, memberikan tugas kepada siswa, menyuruh siswa mengerjakan ini, itu. Tetapi malah guru yang bersangkutan baca-baca koran di depan kelas. Atau guru-guru yang malas melakukan inovasi pembelajaran? Padahal dunia semakin kencang berjalan dan hal itu juga disadari seorang guru. Guru Bahasa Indonesia jangan hanya mengajarkan kalimat dengan kalimat langsung adalah........., kalimat majemuk adalah..........peribahasa adalah. Namun harus mampu memberikan ruang gerak kepada siswa untuk lebih mengembangkan potensinya dengan berbagai hal. Suguhkanlah selalu kepada mereka informasi-informasi baru di dalam kelas. Dan tunjukkanlah aplikasi setiap materi yang dipelajari dengan dunia nyata. Karena dunia mereka adalah dunia nyata bukan dunia yang ada di buku. Jangan membodohi mereka dengan contoh-contoh kalimat yang menyesatkan. Bagaimana nasib bangsa ini jika ada seribu guru yang santai-santai atau malah sibuk dengan urusannya di luar sekolah? Untuk itu pesan bagi semua guru-guru teruslah SEMANGAT untuk mengajar karena tugas mulia tersebut akan kita peroleh hasilnya setelah kita melihat keberhasilan anak didik kita kelak.

Selasa, 27 Mei 2008

MISTERI TOKO BUKU


Kemarin, hari Selasa saya dan Ratna berkunjung ke toko buku baru, di daerah Kertajaya. Petra Toga Mas namanya. Toko buku yang terbesar di Surabaya menurut saya. Tata letaknya pun sangat rapi. Hanya saja komputer untuk melihat katalog buku tidak disediakan bagi pengunjung, sehingga pengunjung harus bertanya kepada petugas jika ingin mencari buku. Nah, baru deh petugas membuka katalok. Garis besarnya, katalok hanya ada di meja petugas. Toko tersebut dalam rangka promo menggelar diskon besar-besaran hingga 30% tapi hanya buku-buku tertentu saja. Hampir semua rak saya kunjungi. Akan tetapi yang membuat saya tertarik adalah rak yang bernama "CERITA/DONGENG" karena rak tersebut memuat buku-buku kumpulan cerita rakyat dari Indonesia bahkan dunia. Ada yang tebal, ada yang tipis dan mencapai harga lebih dari enam puluh ribu rupiah. Agak mahal memang, tetapi setelah saya membukanya ternyata isinya cerita rakyat dari seluruh wilayah Indonesia atau 33 propinsi. Menarik Bukan??? Ada juga yang berisi cerita dari satu daerah saja, misalnya dari Tuban. Magetan, Ponorogo, dan yang lain. Atau cerita dalam satu wilayah regional, misalnya Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra, dan yang lain. Cerita-cerita tersebut dapat kita jadikan sebagai salah satu sumber belajar lho karena isinya sarat dengan nilai moral. Nah tertarik, segera kunjungi Toko Buku Petra Toga Mas di daerah Kertajaya, dekat Unair. Diskon sampai dengan tanggal 31 Mei 2008. Cepetan mumpung belum terlambat.

Sabtu, 17 Mei 2008

CERITA RAKYAT, OKE BANGET KOK!!!

Ternyata tidak semua siswa merasa bosan atau malas ketika mereka belajar Bahasa Indonesia khususnya materi cerita rakyat. Buktinya, ketika saya mengadakan penelitian skripsi di SMA Negeri 1 Sooko Mojokerto. Selama lebih kurang dua minggu penelitian, secara umum siswa tidak protes terhadap materi yang saya hadirkan Alasannya karena menurut mereka materi ini memang jarang disinggung di sekolah. Salah satu cara yang bisa kita gunakan agar siswa merasa nyaman ketika belajar cerita rakyat adalah penggunaan metode pengajaran yang tepat. Metode membaca sudah kadaluarsa, malah tidak jarang mereka protes ketika guru menyuruhnya untuk mengunjungi perpustakaan.
Kesalahan sepenuhnya tidak mutlak karena siswa. Kita harus menginstrospeksi diri dahulu, apakah cara mengajar atau materi yang kita sampaikan sudah menarik bagi mereka. Untuk itu gunakanlah media pembelajaran yang sesuai. Misalnya dengan menggunakan kaset rekaman cerita rakyat yang bisa kita dapatkan di toko buku. Begitu juga kondisi kelas yang sesuai. Sekali-kali siswa kita bawa siswa untuk ke ruang bahasa untuk kegiatan pembelajaran cerita rakyat, sehingga tidak selali kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas. Dalam seni mengajar, kita sebagai guru maupun calon guru juga harus memahami kondisi psikologis siswa agar apa yang kita berikan kepada siswa tidak sia-sia.

Minggu, 27 April 2008


Cerita Rakyat Ala Televisi

Maraknya acara di televisi membuat kita sebagai konsumen harus berhati-hati dan selektif dalam menonton suatu acara. Ada acara yang penuh dengan kekerasan, ada acara yang penuh dengan gosip, bahkan ada acara yang sangat membosankan. Begitu juga acara yang berbau anak-anak. Dunia anak sangat dekat dengan dunia tiruan. Maksudnya anak-anak mudah sekali meniri adegan-adegan yang ada di acara yang mereka tonton. Bahkan tahun lalu sampai ada korban meninggal dunia gara-gara menirukan acara yang hanya boleh ditonton oleh orang dewasa. Begiti juga acara yang berbau cerita rakyat. Di beberapa stasiun televisi ada satu program yang khusus menyuguhkan acara ini. Misalnya Indosiar yang tidak pernah ketinggalan, bahkan waktunya pun banyak sekali. Ada yang pagi hari, siang hari, malam bahkan tengah haripun acara ini masih setia menemani pemirsa Indosiar. Saya sudah membuktikannya. Pukul sebelas malam acara dongeng pun diputar. Akan tetapi jika acara seperti ini terlalu banyak jadi terkesan Indosiar tidak memiliki program acara yang lain. Namun kita hanya perlu membatasi diri sendiri saya untuk menonton. Kebanyakan acara-acara cerita rakyat mengalami pengubahan setting cerita. Hal ini wajar saja karena dimensi waktu yang berbeda. Misalnya kalau cerita sebenarnya cerita Timun Mas, tokoh yang menjadi Buto Ijo bukanlah Buto yang sesungguhnya, namun hanya jelmaan dari manusia biasa yang bertubuh besar. Atau tokoh Pangeran dalam cerita Bawang Merah Bawang Putih yang mengendarai mobil. Berdasarkan segi penceritaan hal ini boleh dilakukan asal tidak mengubah jalan cerita nyang sesungguhnya sehingga masyarakan mengetahui cerita yang sesungguhnya yang disuguhkan melalui media audio visual.

Kamis, 17 April 2008

Lelucon (dongeng lucu)

Cerita seorang laki-laki yang cerdik (The Clever man)
Ada empat orang mahasiswa kedokteran yang sedang menempuh ujian terakhir guna mendapatkan gelar dokter. Yang menguji mereka adalah seorang profesor kawakan. Mahasiswa pertama mendapat pertanyaan yang berbunyi, "apa sebabnya wanita sering kali ribut?" Jawabnya tanpa ragu-ragu adalah "Karena mereka mempunyai dua mulut, mulut atas dan mulut bawah." Profesor puas dengan jawaban itu, dan ia diluluskan ujiannya. Mahasiswa kedua mendapat pertanyaan "Tua mana antara 'mulut atas' dan 'mulut bawah'?" Jawab mahasiswa kedua adalah "tentu 'mulut bawah' Prof, karena 'mulut atas' sudah berjenggot sedangkan 'mulut atas' belum." Atas pertanyaan ini profesor juga setuju dan diluluskan ujiannya. Lalu tibalah saatnya mahasiswa ketiga yang diuji. Bunyi pertanyaannya ternyata sama dengan bunyi pertanyaan mahasiswa kedua. Namun jawabnya walaupun sama, alasannya tidak sama, karena alasannya adalah, "karena 'mulut atas' telah bergigi sedangkan 'mulut bawah' telah ompong. Atas jawaban ini sang Profesor juga setuju, sehingga mahasiswa ketiga itupun diluluskan. Berhubung pertanyaan ini adalah pertanyaan kesenangan Profesor, maka pada mahasiswa terakhir pertanyaan itupun diajukan satu kali lagi. Pertanyaannya berbunyi, "Apa benar 'mulut bawah' seorang wanita lebih tua daripada 'mulut atasnya'?" Dengan spontan mahasiswa keempat menyangkal, "salah Prof!" " Lantas bagaimana?" Tanya sang Profesor ingin tahu. Jawab mahasiswa keempat dengan penuh kepercayaan adalah, "karena 'mulut atas' jika hendak minum cukup dengan botol sedangkan 'mulut bawah' masih harus memakai dot." Profesor sependapat dengan mahasiswa terakhir ini, sehingga ia diluluskan dengan predikat cum laude.

Kamis, 10 April 2008

CONTOH CERITA RAKYAT (DONGENG DARI PAPUA)

Di daerah Yapen Timur, tepatnya di daerah Wawuti Revui, terdapat sebuah gunung bernama Kampoi Rama. Masyarakat berkumpul dan berpesta di gunung itu. Di gunung itu juga tinggal seorang raja tanah atau dewa bernama Iriwonawai. Dewa itu mempunyai sebuah tifa atau gendang yang diberi nama sokirei atau soworoi. Jika gendang itu berbunyi, orang-orang akan berdatangan dan berkumpul karena pada kesempatan itulah mereka dapat melihat gendang itu. Akan tetapi, yang dapat melihat hanya orang-orang tua berkekuatan gaib.


Dewa Iriwinawai mempunyai sebuah dusun yang banyak ditumbuhi tanaman sagu, yaitu dusun Aroempi. Sagu merupakan makanan pokok penduduk daerah Wawuti Revui. Akan tetapi, sagu itu lama-kelamaan berkurang. Dewa marah. Kemudian sagu itu dipindah. Penduduk dusun Kampoi Rama ketakutan, mereka pindah di daerah pantai. Di sana mereka mendirikan daerah baru yang diberi nama Randuayaivi. Setelah itu, diKampoi Rama hanya tinggal Iriwonawai dan sepasang suami istri bernama Irimiami dan Isoray.

Pada suatu pagi, Isoray duduk di atas batu itu untuk berjemur diri. Beberapa saat kemudian, batu yang didudukinya itu mengeluarkan gumpalan awan panas sehingga dia tidak tahan duduk di batu itu. Kemudian Irimiami menduduki batu itu. Ternyata, apa yang dirasakan Irimiami sama dengan yang dirasakan Isoray. Setelah itu Irimiami mengambil daging rusa dan diletakkan di atas batu itu. Tidak lama kemudian, daging rusa itu diangkat dan dimakan. Ternyata daging rusa itu terasa enak. Sejak itu Irimiami dan Isoray selalu meletakkan makanan di atas batu itu.

Pada suatu hari, Irimiami dan Isoray menggosok buluh bambu di batu itu. Tidak lama kemudian buluh bambu putus dan gosokan buluh bambu mengeluarkan percikan api. Irimiami dan Isoray heran. Kemudian mereka berdua terus mengadakan percobaan di batu itu sehingga sering muncul kejadian aneh. Sampai pada puncaknya yaitu muncul asap tebal mengepul. Gendang pun berbunyi. Masyarakat berkumpul ingin menyaksikan gendang soworoi.

Irimiami dan Isoray ketakutan sehingga meminta bantuan dewa Iriwinawai. Asap menipis, penduduk kampung melihat lebih dekat. Keesokan harinya, pesta adat dimulai. Penduduk kampung Randuayaivi berkumpul membawa perbekalan, seperti sagu, keladi, daging, dan makanan lainnya. Mereka berkumpul mengelilingi batu keramat. Tidak lama kemudian, keadaan di sekitar gunung Kampoi Rama menjadi sangat cerah dengan sinar api yang keluar dari batu keramat. Setelah kejadian tersebut, setiap satu tahun sekali dilakukan upacara pemujaan terhadap batu keramat itu.